Jumat pagi, 5 Oktober 2012 menjadi catatan penting dalam sejarah SMAGA. Bagaimana tidak, sekolah yang megah berdiri dilahan seluas 2,5 H ini mendadak hilang dari peta Kota Banjarbaru. Padahal baru 15 tahun gedung itu berdiri dengan gagahnya dan menjadi tempat mencetak para pelajar yang berakhlak mulia serta menguasai teknologi.
Wahhh…gawat ini. Bagaimana ini bisa terjadi. Di zaman yang canggih ini bagaimana mungkin sebuah gedung hilang begitu saja. Beberapa warga Banjarbaru yang berada di Balai Kota Banjarbaru mengaku tidak tahu persoalan “hilangnya” gedung SMAGA ini. Ya..ia lahhhhhhh. SMAGA kan berada di Cempaka, jelas mereka tidak tahu karena jarak Balai Kota dengan Cempaka cukup jauh…hihihi.
Tapi jangan khawatir karena berita “hilangnya” gedung SMAGa ini adalah hanya berita kosong semata. Gedung SMAGA tetaplah berdiri dengan megahnya.
Tetapi memang, “hilangnya” gedung SMAGA ini dikaikan dengan adanya kabut asap dipagi hari yang membuat pandangan mata menjadi terbatas. Hal inilah yang disebut-sebut dengan “hilangnya” gedung SMAGA.
Sementara itu, saat dikonfirmasi dengan sekolah, Tri Hayat. A selaku Wakasek Humas mengatakan bahwa kabar “hilangnya” gedung SMAGA hanyalah kabar angin. “Ah…itu Cuma kabar angin. Nanti kalau sudah terbawa angin gedung SMAGA muncul lagi”, kata Tri Hayat dengan senyum.
Lebih lanjut disampaikan guru yang nampak sederhana ini, bahwa memang dalam beberapa minggu ini kabut asap sudah sampai ke lingkungan sekolah sehingga jika pagi hari maka gedung SMAGA dan juga lingkungan sekitar tertutup kabut sehingga memberi kesan hilang.
Karena itu, Tri Hayat menghimbau agar para warga SMAGA untuk berhati-hati saat kabut menyerang. “Bagi siswa atau guru agar pengguna motor agar menggunakan masker saat berkendara. Jangan lupa juga menyalakan lampu”, ucap guru sejarah ini.
0 comments:
Post a Comment