Filled Under:

SEMANGAT GURU HADAPI UKG

SMA Negeri 3 Banjarbaru, Dalam 2 (dua) minggu terakhir para guru dibuat galau oleh pemerintah. Penyebabnya tidak lainkarena adanya Uji Kompetensi Guru (UKG). Walaupun secara tegas disebutkan pemerintah bahwa UKG dimaksudkan untuk mengetahui peta penguasaan guru pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Peta penguasaan kompetensi guru tersebut akan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian program pembinaan dan pengembangan profesi guru.
Jika demikian adanya, harusnya guru tidak perlu cemas jika tunjangan sertifikasinya akan dievaluasi atau dicabut sebagaimana isu yang berkembang. Namun persoalan dilapangan justru menarik untuk disimak. Kurangnya sosialisasi UKG ini menimbulkan kecemasan dikalangan guru-guru. Terlebih pemerintah menegaskan, UKG wajib diikuti semua guru dalam jabatan baik guru PNS maupun bukan PNS, alhasil guru pun dibuat cenat cenutmenghadapi UKG.

***

Sejak tanggal 30 Juli 2012 lalu pemerintah telah melaksanakan UKG. Hasilnya, sebagaimana kekhawatiran banyak pihak tentang teknis pelaksanaan UKG yang dilakukan secara online, maka kegagalan koneksi internet dengan server di Kemendikbud menjadi persoalan yang mencuat kepermukaan. Maka benarlah sebagaimana diwartakan Radar Banjarmasin (Selasa, 31 Juli 2012), “Uji Kompetensi Guru Kacau”.   
Secara keseluruhan data dari Kemendikbud, total peserta UKG untuk guru bersertifikat pendidik 1.006.211 orang, dan guru belum bersertifikat pendidik 1.015.087 orang. Sedangkan untuk Kalsel, jumlah keseluruhan guru adalah 40.350 orang.  Jumlah guru bersertifikat sebanyak 19.388 orangdan belum bersertifikat 20.962 orang. Sehingga jika melihat data tersebut dapat dilihat bahwa pelaksanaan UKG akan berlanjut sampai tahun 2013 nanti. Hal ini menunjukkan bahwa UKG ini dilakukan secara bertahap. Sebagaimana disebutkan pemerintah bahwa prioritas UKG tahun ini adalah bagi guru yang bersertifikasi, selanjutnya baru guru yang belum bersertifikasi.
Sejauh ini, dari berbagai pemberitaan media massa dan elektronik kesulitan terbesar bagi para guru di daerah yang mengikuti UKG ini adalah belum maksimalnya koneksi internet sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada konsentrasi guru dalam menjawab soal-soal UKG.
Jumlah soal UKG sebanyak 100 soal yang terbagi menjadi 30 soal untuk kompetensi Pedagogik dan 70 soal untuk kompetensi professional harus diselesaikan dalam waktu 120 menit.
Bagi guru-guru yang terbiasa dengan komputer dan internet maka dalam menjawab soal-soal UKG tidak akan mengalami kendala berarti. Tetapi bagi guru-guru yang tidak terbiasa dengan komputer bahkan masih awam dengan internet, maka kesiapan mental menjadi sangat penting. Pertanyaan menarik, memang masih ada guru-guru yang asing dengan komputer dan gagap internet ? Jawaban singkatnya adalah yup. Masih ada. Jika diperpanjang dengan pertanyaan mengapa ? Jawablah anda sendiri,..hehe.
Menarik,  justru bagi guru-guru yang akan memasuki masa pensiun maka UKG tidak lebih dari suatu “salam perpisahan”. Mereka hanya mengikuti sebatas prosedural UKG, tetapi apapun hasilnya mereka tidak peduli.



***
Sekali lagi, walaupun pemerintah menyatakan tidak berpengaruh pada sertifikasi yang diterima guru tetapi tetap saja kalimat “ujian”seakanmenjadi momok tersendiri bagi guru-guru. Selayaknya ujian, maka ada soal-soal yang harus diselesaikan. Karena itu para guru pun melakukan persiapan. Tidak benar jika para guru hanya berdiam diri. Setidaknya mereka sudah berusaha untuk mencari contoh soal dan menjawabnya. Ditengah minimnya informasi dan kurangnya sosialisasi tentang UKG ini, persiapan tetaplah dilakukan guru-guru. Maju terus pantang mundur.
Bagusnya dengan adanya UKG ini secara tidak langsung “memaksa” guru yang tidak ataupun belum terbiasa dengan komputer dan internet untuk belajar mengutak-atiknya. Sasaran utama browsing adalah website bpsdmpk.kemdikbud.go.id/ukguru dan website lainnya yang berhubungan dengan UKG.
Pengumuman UKG  secara resmi baru diketahui pertengahan Juli sehingga persiapan para guru tidak begitu lama. Sempitnya waktu persiapan membuat para guru berpacu dengan waktu dan harus menambah energi ekstra.
Namun hal ini tidaklah mengurangi semangat para guru. Antusias mereka cukup tinggi terbukti dari hari ke hari UKG mereka tetap datang, walaupun faktor teknis diruangan berkata lain. Setidaknya kedatangan mereka membuktikan bahwa para guru mempunyai niat baik untuk mensukseskan program pemerintah dalam rangka pemetaan penguasaan kompetensi guru (kompetensi pedagogik dan profesional) sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Untuk hasil UKG, guru sudah bisa melihat hasilnya ketika mengakhiri pertanyaan. “Selamat, Anda telah menyelesaikan Uji Kompetensi Guru Online”, begitu tulisannya dibagian akhir. Pada kolom hasil pedagogik tertulis (tulisan warna hijau) jawaban benar dan jawaban salah (warna merah). Begitu juga pada hasil profesional. Anda klik selesai, maka selesailah UKG.
Selanjutnya yang ditunggu para guru adalah kelanjutan dari UKG itu sendiri. Apakah benar bagi yang nilainya rendah akan mendapatkan program pembinaan dan pengembangan profesi lagi. Terus untuk guru yang mendapatkan nilai tinggi bagaimana juga.?Bagaimana pula nasib para guru yang gagal login pada server utama di Kemendikbud.? Dan kalau ada guru tidak ikut UKG bagaimana pula.? Huh…pertanyaan ini akhirnya muncul juga. Menarik disimak bagaimana kelanjutan UKG ini.

0 comments:

Post a Comment